
Organisasi pangan dan pertanian dunia atau FAO memberikan penghargaan tertinggi terhadap Presiden Joko Widodo berupa Agricola Medal. Baru dua Presiden RI yang mendapatkan penghargaan itu, yakni Jokowi dan Soeharto.
“Ini penghargaan tertinggi. Dulu kita pernah terima penghargaan dari FAO yaitu 10 November 1984. Yang terima adalah Pak Harto, waktu itu ketahanan pangan, swasembada, dan seterusnya.Hari ini, alhamdulillah selama 10 tahun pemerintahan Jokowi menunjukkan kinerja luar biasa,” kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman usai mendampingi Jokowi mendapatkan penghargaan FAO itu, Jumat (30/8/2024).
Amran mengatakan, Jokowi diberi penghargaan itu karena mampu menjaga ketahanan pangan di Indonesia. Ia mengklaim ukuran keberhasilan menjaga ketahanan pangan itu ialah inflasi yang rendah di kisaran target 2,5%.
Ia juga mengatakan, Jokowi mampu menjaga tren swasembada pangan di sektor beras, karena selama empat tahun terakhir tak ada impor beras medium. Tak ada impor beras medium itu ia katakan terjadi pada 2017, 2019, 2020, dan 2021.
“Alhamdulillah ini sejarah baru bagi Indonesia, selama 10 tahun beliau menjadi presiden, 4 tahun swasembada pangan sempurna tanpa impor beras medium, aku tegasin tanpa impor beras medium 2017, 2019, 2020, 2021. Sehingga FAO memberikan penghargaan tertinggi bidang pangan,” ujar Amran.
Saat menerima penghargaan itu dari Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu, Jokowi mengatakan, sektor pertanian di Indonesia saat pandemi Covid-19 mampu tetap tumbuh 1,7% di 2023, memberikan kontribusi 12,5% bagi PDB nasional.
“Semua itu tidak lepas dari peran serta seluruh komponen bangsa dalam mewujudkan ketahanan kemandirian bangsa,” kata Jokowi.
Oleh sebab itu, mantan wali kota Solo itu mengatakan, penghargaan Agricola Medal ini kita persembahkan untuk seluruh petani, seluruh masyarakat yang telah berkontribusi aktif dalam sektor pertanian.
“Semoga penghargaan tertinggi di bidang pangan dan pertanian ini dapat membangkitkan energi kolektif Indonesia untuk berkontribusi lebih besar bagi ketahanan pangan dunia,” ujar Jokowi.