Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh ikut buka suara soal isu reshuffle kabinet yang kembali mencuat. Dia mengembalikan itu kepada Presiden Joko Widodo yang memiliki hak prerogatif.
“Tapi saya belum tahu itu, bagaimanapun kita tahu kalau presiden mempunyai hak prerogatif untuk itu, apapun yang beliau lakukan itu hak yang melekat,” ungkap Surya Paloh saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (14/8/2024).
Tentu beliau (Jokowi) akan mempertimbangkan baik-baik, kita tetap berpikir seperti yang saya katakan tadi mengedepankan positif thinking kita yang jelas tantangan kehidupan kebangsaan kita semakin besar,” ucapnya.
Sebelumnya, Istana membantah adanya kabar perombakan atau reshuffle kabinet pada 14 dan 15 Agustus ini. Sebelumnya dikabarkan ada 3 menteri Jokowi yang akan dicopot.
“Tidak ada rencana, tidak ada agenda reshuffle kabinet pada tanggal 14 atau 15 Agustus 2024, seperti isu yang beredar,” kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana dalam keterangannya, Rabu (14/8/2024).
Namun Ari menjelaskan seperti yang disampaikan pada presiden kepada media beberapa waktu lalu, pengangkatan dan pemberhentian menteri adalah hak prerogatif presiden yang bisa dipergunakan jika diperlukan.
Beredar kabar, tiga menteri yang akan dicopot itu merupakan kader PDI Perjuangan. Adalah Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga.