Geger Skandal Seks Rapper P. Diddy, Ribuan Pelumas & Pesta Liar

P. Diddy. (Photo by ANGELA WEISS / AFP/File Foto)
Foto: P. Diddy (AFP/ANGELA WEISS/File Foto)

Skandal seks menimpa rapper Amerika Serikat (AS), Sean “Puff Daddy” Combs atau yang juga akrab disapa P. Diddy. Atas perkara ini, ia dihadapkan dengan dakwaan federal yang menuduhnya memaksa dan mengendalikan banyak wanita untuk melakukan hubungan seksual secara paksa.

Dalam laporan Philenews, Diddy telah menghadapi dakwaan yang dibuka di pengadilan New York. Menurut Kantor Kejaksaan AS, pelantun lagu ‘I’ll Be Missing You’ itu menggunakan pengaruh dan sumber dayanya untuk merekrut wanita muda ke dalam lingkaran dalamnya, menjanjikan mereka peluang di industri musik.

“Namun, dakwaan tersebut menuduh bahwa janji-janji ini hanyalah kedok, dan begitu para wanita berada di bawah kendalinya, mereka menjadi sasaran pelecehan fisik dan emosional, penggunaan narkoba secara paksa, dan dipaksa melakukan tindakan seksual yang bertentangan dengan keinginan mereka,” tulis laporan Kantor Kejaksaan AS itu Rabu, dikutip Kamis (26/9/2024).

Dakwaan terhadap Diddy meliputi perdagangan seks, pemerasan, dan penghalangan keadilan. Dakwaan pemerasan menuduh bahwa Diddy mengoperasikan perusahaan kriminal yang terlibat dalam berbagai kegiatan ilegal, termasuk perdagangan seks, perdagangan narkoba, dan pencucian uang.

Menanggapi dakwaan ini, pengacara artis hip-hop itu menyebut Diddy sebagai orang yang tidak bersalah. Bahkan tidak punya apa-apa untuk disembunyikan.

“Kami kecewa dengan keputusan untuk melanjutkan apa yang kami yakini sebagai penuntutan yang tidak adil terhadap Tn. Combs oleh Kantor Kejaksaan AS,” kata pengacaranya, Marc Agnifilo, kepada The Independent melalui email.


Freak Offs



Sebenarnya kasus ini terungkap sejak penggerebekan dilakukan Maret 2024. Menurut laporan Page Six, ini dilakukan seiring penyelidikan terhadap acara-acara panas yang digelar mantan pacar Jennifer Lopez dan Cameron Diaz itu, dikenal dengan nama Freak Offs.

Freak Offs ternyata bukan sekadar pesta biasa tapi disebut sebagai “pertunjukan seksual yang berlangsung lama”. Bahkan agendanya bisa jalan terus selama beberapa hari.

Di acara itulah, korban-korban perdagangan seksual dituduh dipaksa untuk berhubungan dengan pekerja seks. Diddy diduga merekam sesi-sesi panas tersebut dan pakai rekamannya untuk memeras para korban.

Saat pengerebekan dilakukan di rumahnya ditemukan sekitar seribu botol pelumas. Polisi juga menemukan barang-barang lain seperti narkoba dan senjata.

P.Diddy sempat mengajukan jaminan atas kasus ini. Namun hakim menolak permohonannya karena berpotensi menimbulkan bahaya bagi masyarakat dan berulang kali menghalangi dan berpotensi melarikan diri.

Akhirnya sang rapper harus mendekam di penjara Brooklyn guna menghadapi sederet dakwaannya.

Kasus Hukum Terbaru

Ini merupakan kasus hukum terbaru yang melibatkan Diddy. Sebelumnya, ia dijatuhi putusan pengadilan banding sebesar US$ 100 juta (Rp 1,5 triliun) pada tanggal 9 September atas tuduhan penyerangan seksual terhadap Derrick Lee Cardello-Smith di sebuah pesta pada tahun 1997.

Diddy telah membantah keras semua tuduhan terhadapnya ini. Pengacaranya telah mencap gugatan hukum dan tuduhan tersebut sebagai perampasan uang, ‘tidak berdasar’ atau ‘memuakkan’.

Pada tanggal 17 Mei, rekaman pengawasan yang diambil di sebuah hotel di Los Angeles pada bulan Maret 2016 menunjukkan Diddy mengejar pacarnya saat itu, Cassie Ventura, di lorong sebelum menyerangnya di dekat lift. Ia kemudian mencoba menyeretnya kembali ke kamar hotelnya.

Keesokan harinya, ia membagikan video permintaan maaf di Instagram dengan mengatakan bahwa perilakunya ‘tidak dapat dimaafkan’. Bahwa ia ‘bertanggung jawab penuh atas tindakannya dalam video tersebut’.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*