Ario Bimo Nandito Ariotedjo resmi melanjutkan jabatannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada 20 Oktober 2024, di masa pemerintahan Prabowo-Gibran. Menteri yang akrab dipanggil Dito ini bahkan terbilang baru menjabat sebagai Menpora di era kepemimpinan Jokowi.
Politisi muda Partai Golongan Karya (Golkar) ini baru berusia 34 tahun saat dilantik. Dito lahir pada 25 September 1990 di Jakarta. Dito sendiri merupakan lulusan bidang Hukum dari Universitas Indonesia pada 2012.
Dito sendiri kenyang dengan pengalaman berada di organisasi kepemudaan dan olahraga. Dia menjadi Sekretaris Jenderal Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Pembaharuan (GPMP) kemudian menjadi KEtua Umum Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) pada 2016-2022.
Sementara untuk urusan Olahraga, Dito berpengalaman menjadi Ketua Umum PengurusISSI (Ikatan Sport Sepeda Indonesia) ProvinsiDKI Jakarta. Dito juga pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Penasehat Pengurus Pusat Persatuan Bolabasket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) dan CdM (Chef de Mission) Kontingen Indonesia pada perhelatan Olimpiade Remaja Musim Panas 2018 Buenos Aires, Argentina. Di dunia profesional, Ia menjabat sebagai Ketua RANS PIK Basketball & RANS FC Nusantara.
Di waktu yang singkat, Dito mampu memimpin olah raga Indonesia meraih prestasi di ajang Olimpiade Paris 2024. Tim Garuda berhasil membawa pulang tiga medali, dua emas dan satu perunggu.
Tiga medali tersebut didapatkan dari cabang olah raga panjat tebing oleh Veddriq Leonardo yang mendapatkan emas, angkat besi yang berhasil memperoleh emas oleh Rizki Juniansyah, dan bulu tangkis yang memperoleh perunggu oleh Gregoria Mariska Tunjung.
Pada 2023, laporan LHKPN Dito Ariotedjo sempat menjadi sorotan. Hal ini terkait dengan rumah milik istrinya yang merupakan pemberian dari mertuanya. Dito pun telah memberikan klarifikasi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Juli 2023, Dito Ariotedjo tercatat memiliki harta mencapai Rp 282,4 miliar. Dari jumlah sebanyak itu, sebagian besarnya merupakan hadiah. Tercatat, ada empat rumah dan satu mobil yang didapatkan Dito dari hadiah.
Berikut rinciannya:
1. Tanah dan Bangunan seluas 3.623 m2/2.828 m2 di Jakarta Timur seharga Rp 114.193.000.000
2. Tanah dan Bangunan seluas 488 m2/236 m2, tidak diketahui kawasannya seharga Rp 10.000.000.000
3. Tanah dan Bangunan seluas 346.65 m2/346.65 m2 di Jakarta Pusat seharga Rp 17.350.000.000
4. Tanah dan Bangunan seluas 382.13 m2/382.13 m2 di Jakarta Selatan, seharga Rp 20.052.355.600
5. Mobil, Toyota Alphard 2,5 G tahun 2019, seharga Rp 900.000.000
Bila ditotal, aset hasil hadiah itu bernilai Rp 162.495.355.600 (Rp 162,49 miliar). Jumlah ini mencakup 57,52% dari total seluruh harta kekayaan yang dimiliki Dito.
Selain hadiah, harta kekayaan Dito juga mencantumkan mobil Hyundai IONIQ 5 senilai Rp 800.000.000 yang dalam keterangan perolehannya tertulis ‘lainnya’.
Sementara itu, untuk harta yang diperoleh dari hasil sendiri, Dito memiliki sebidang tanah dan bangunan seluas 200 m2/249 m2 di wilayah Jakarta Selatan, seharga Rp 26.000.000.000. Ia juga mempunyai 1 unit mobil Toyota Fortuner 4VR2 tahun 2020 senilai Rp 480.000.000.
Lebih lanjut dalam LHKPN-nya juga dirinci aset lain milik Dito seperti harta bergerak lainnya senilai Rp 6.004.303.070, surat berharga sebesar 89.342.924.072, hingga aset berupa kas dan setara kas sebesar Rp 13.393.899.111.
Dengan jumlah ini, harta kekayaan Dito mencapai sebesar Rp 298.516.481.853. Namun, ia juga memiliki hutang sebesar Rp 16.050.902.195, yang membuat sisa kekayaannya berjumlah Rp 282.465.579.658 (Rp 282,4 miliar).