Medadak Terdengar Suara Ledakan Massal di Langit, Ada Fenomena Apa?

A rarely seen prelude to a Supernova shows a super-bright, massive Wolf-Rayet star in a composite image taken by the James Webb Telescope and released by NASA on March 14, 2023. The star, WR 124, is 15,000 light-years away in the constellation Sagittarius and is 30 times the mass of our Sun. As the ejected gas moves away from the star and cools, cosmic dust forms and glows in the infrared light detectable by Webb. The Wolf-Rayet phase is a fleeting stage that only some stars go through soon before they explode. The origin of cosmic dust that can survive a supernova blast is of great interest to astronomers for multiple reasons. Dust shelters forming stars, gathers together to help form planets, and serves as a platform for molecules to form and clump together, including the building blocks of life on Earth. NASA/ESA/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY

Dalam 200 tahun terakhir, dunia terus digemparkan dengan suara misterius dari langit. Beberapa dikaitkan dengan gempa bumi namun ada juga yang tidak.

Misalnya suara-suara yang terdengar selama gempa bumi New Madrid 1811-1812, serta Januari 2020. Suara dentuman yang menggetarkan jendela serta pintu juga dilaporkan terjadi dekat Danau Seneca, Finger Lake, New York.

Para peneliti berusaha mencari tahu asal muasal suara gempa langit itu. Pada 2020, ilmuwan menggunakan data seismik dari EarthScope Transportable Array (ESTA) untuk menjelaskan suara yang ada di sekitar Amerika Serikat (AS), dan membandingkan dengan yang terjadi pada 2023.

Sementara itu, tim peneliti dari University of North Carolina meneliti suara dengan meneliti dari laporan berita di daerah tersebut. Mereka melakukan verifikasi suara dengan data seismo akuisitik dari ESTA.

Dari hasil penelitiannya, mereka menyimpulkan suara-suara itu tidak terkait gempa bumi. Jadi tidak mungkin jadi penyebabnya.

“Secara umum kami percaya ini merupakan fenomena atmosfer, tidak berpikir dari aktivitas seismik,” jelas peneliti Eli Bird dikutip dari IFL Science, Senin (7/10/2024).

“Asumsi kami, suara itu menyebar lewat atmosfer bukan melalui tanah,” imbuhnya.

Para peneliti berfokus pada data infrasonik. Ini merupakan suara frekuensi rendah yang tidak bisa didengar manusia. Laporan Live Science mengatakan mereka menangkap sinyal berdurasi 1-10 detik yang terkait laporan suara-suara ledakan itu.

IFL Science menuliskan belum ada penjelasan lebih baik terkait asal muasal suara tersebut. Salah satu kemungkinannya adalah ledakan pesawat sonik.

Kemungkinan lainnya adalah bolide di atmosfer bagian atas. Yakni meteorit yang tidak terlihat hingga mendengar suara yang dikumpulkan.

https://jasonwiles.net

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*